change language
anda berada di: home - news newsletterlink

Support the Community

  
26 September 2017

Siapa itu Rohingya dan mengapa mereka pergi dari Myanmar?

 
versi cetak
1. Siapakah mereka yang disebut orang Rohingya?
Satu kelompok suku yang tidak besar (sekitar satu juta di Myanmar, dan sekitar setengah juta di luar negeri), mereka berbicara memakai bahasa Indo-Eropa, agama mereka Islam (aliran Suni). Orang Rohingya tinggal di utara Myanmar, satu negara dengan populasi mayoritas beragama Buddha dan berbicara menggunakan bahasa Sino-Tibet. Menurut beberapa sarjana, orang Rohingya tiba beberapa abad lalu ke Myanmar dari Bengala. Menurut sarjana lainnya, mereka merupakan penduduk "asli" yang berpindah agama menjadi Islam..
 
2. Mengapa orang Rohingya pergi meninggalkan Myanmar?
Mayoritas orang Rohingya tidak memiliki kewarganegaraan. Untuk memperkuat konsensus, pemerintahan militer telah memerintah Myanmar selama setengah abad dan mempromosikan nasionalisme Burma dan paham Buddha Terayana, dan melakukan diskriminasi terhadap kaum minoritas seperti orang Rohingya atau Kokang dan Panthay (Muslim yang berasal dari etnis Tionghoa) Sungguh mudah sekali, karena bagi sebagian besar penduduk, termasuk banyak aktivis demokrasi, orang Rohingya dan suku minoritas lainnya bukanlah teman sebangsa Burma.
Oleh sebab itu, semenjak 1982, masyarakat Rohingya ditolak kewarganegaraannya. Sebagai konsekuensinya adalah status inferior dan pelanggaran terus-menerus hak-hak manusia, individual dan kolektif mereka.
 
Masyarakat Rohingya tinggal di kamp-kamp padat di pinggiran Kota Sittwe, ibu kota Rakhine. Mereka tidak memiliki akses terhadap sistem kesehatan dan pendidikan. Mereka rentan terhadap penangkapan yang sewenang-wenang, penahanan dan kerja paksa. Mereka tidak memiliki hak milik, mereka tidak diizinkan melakukan perjalanan tanpa izin resmi, dan mereka diwajibkan untuk menandatangani satu pernyataan untuk tidak memiliki anak lebih dari dua.
Pihak militer bertanggung jawab untuk beberapa tindakan kekerasan terhadap mereka, pembunuhan, pemerkosaan dan penghancuran masjid. Satu kehidupan yang mirip seperti hidup di bawah Undang-Undang Nuremberg. Menurut pihak militer, masyarakat Rohingya sendirilah yang harus disalahkan untuk semua ini, karena Pasukan Pembebasan Rohingya Arakan (ARSA) sering melakukan serangan terhadap pos-pos polisi. Namun demikian, di sana ada ketidakseimbangan antara kerjaan perang gerilya dan kondisi diskriminasi yang telah diberlakukan terhadap seluruh masyarakat.

3. Bagaimana masyarakat Rohingya hidup di kamp-kamp pengungsian?
Di tahun-tahun terakhir, ribuan orang Rohingya telah meninggalkan Myanmar. Kebanyakan mereka pergi ke Bangladesh, tetapi juga ke Thailand, Malaysia atau Indonesia Antara 300 dan 400 ribu anak-anak, perempuan dan pria melintasi perbatasan dengan Bangladesh untuk mencari perlindungan, khususnya di dekar wilayah Bazar Cox. Keadaan para pengungsi sangat memprihatinkan: makanan dan pakaian tidak cukup. Belum lama ini, Asosiasi Fotografer Pers, Day Yasin, menghabiskan beberapa hari bersama para pengungsi dan mengambil beberapa foto. Beberapa foto tersebut ditampilkan di laman ini
 
 
 
 
 
 
Let us help Rohingya refugees in Bangladesh

Donasi Online


 
 
 
 

 JUGA MEMBACA
• BERITA
29 November 2017

Misi baru Sant’Egidio akan berangkat ke camp-camp Rohingya di Bangladesh

IT | ES | DE | FR | PT | CA | NL | ID | PL
semua berita
• RELEASE
25 November 2017
La Vanguardia

La Comunidad de San Egidio se vuelca con los rohinyá mientras se espera al Papa

13 Mei 2016
Sette: Magazine del Corriere della Sera

Ora le migrazioni vanno anche da Sud a Sud

semua rilis pers
• ADA HUKUMAN MATI
10 Oktober 2017

On 15th World Day Against the Death Penalty let us visit the poorest convicts in Africa

7 Oktober 2015
AMERIKA SERIKAT

The World Coalition Against the Death Penalty - XIII world day against the death penalty

5 Oktober 2015
EFE

Fallece un preso japonés tras pasar 43 años en el corredor de la muerte

24 September 2015

Pope Francis calls on Congress to end the death penalty. "Every life is sacred", he said

12 Maret 2015
AFP

Arabie: trois hommes dont un Saoudien exécutés pour trafic de drogue

12 Maret 2015
Associated Press

Death penalty: a look at how some US states handle execution drug shortage

9 Maret 2015
Reuters

Australia to restate opposition to death penalty as executions loom in Indonesia

9 Maret 2015
AFP

Le Pakistan repousse de facto l'exécution du meurtrier d'un critique de la loi sur le blasphème

9 Maret 2015
AFP

Peine de mort en Indonésie: la justice va étudier un appel des deux trafiquants australiens

28 Februari 2015
AMERIKA SERIKAT

13 Ways Of Looking At The Death Penalty

15 Februari 2015

Archbishop Chaput applauds Penn. governor for halt to death penalty

11 Desember 2014
MADAGASKAR

C’est désormais officiel: Madagascar vient d’abolir la peine de mort!

pergi ke tidak ada hukuman mati