Beberapa hari ini terdapat sebuah tenda di Piazza d'Armi: yaitu sebuah tenda solidaritas dari Komunitas Sant'Egidio,
Piazza d'Armi adalah satu lapangan tenda yang besar setelah kejadian gempa di Abruzzo (Italia): sekitar 1.500 orang, dimana jumlahnya menjadi 3x lipat pada siang hari, karena disini dilakukan pembagian makanan sebanyak 3.500 setiap hari dari Perlindungan Sipil.
Baru-baru ini disini telah didirikan tenda pertama Komunitas Sant'Egidio: Sebuah pusat pemerhati dan solidaritas untuk mengakomodasi permintaan bantuan, bertemu dengan orang-orang yang paling membutuhkan, dukungan dan bimbingan.
Dalam beberapa bulan ini, beberapa kelompok dari Komunitas Sant'Egidio - diantaranya Orang Muda bagi Damai - telah secara konsisten hadir di daerah-daerah yang terkena dampak, melakukan serangkaian kunjungan dari "tenda ke tenda": pertemuan secara personal, secara langsung, untuk memahami kebutuhan orang-orang di kamp pengungsi, sehingga dapat mengetahui dengan pasti, sehingga dapat membantu dengan sasaran yang tepat.
Beberapa minggu setelah gempa, sebenarnya, bagi mereka yang dapat menemukan alternatif lain daripada tinggal di tenda (misalnya di rumah keluarga atau yang lain) mereka pun lalu melakukannya. Dalam tenda ada orang-orang yang sangat membutuhkan: termasuk banyak orang tua, ada yang benar-benar tidak punya apa-apa, dan juga keluarga imigran yang tinggal di kota terpadu Abruzzo: Orang Macedonia dan Albania, Philipin, Romania, yang telah tinggal bertahun-tahun dan bekerja di negara ini. Filipinos, Romanians, yang tinggal Peruvians selama bertahun-tahun dan bekerja di negara kita.
Bersama dengan para lansia di Fontecchio....
Pada tanggal 25 April, panti di Fontecchio, sebuah kota yang dekat dengan pusat gempat di wilayah Abruzzo, yang mengalami banyak shock, telah merayakan liturgi ekaristi. Telah berdoa untuk semua orang yang menderita karena gempa dan untuk semua orang-orang yang kehilangan orang-orang terkasih. Ini adalah merupakan satu momen penghiburan dan kegembiaran yang besar.
Namun panti di Barisciano, dimana tinggal 48 orang lansia, mengalami kerusahakan yang sangat serius dan saat ini beberapa lansia terpaksa harus tinggal di tenda-tenda di lapangan. Ini tidak mudah untuk tinggal di tenda dalam usia 90 tahun, ucap Licia. Ia sangat gembira ketika menerima kunjungan dari 'Orang Muda bagi Damai', yang telah menyelenggarakan satu pesta pada hari Minggu bagi mereka. |