change language
anda berada di: home - news newsletterlink

Support the Community

  
24 April 2012 | INDONESIA

Nota Kesepahaman Ditandatangani antara Komunitas Sant'Egidio dengan Muhammadiyah

Salah Satu Organisasi Islam Terbesar Dunia

 
versi cetak

Il momento della firma dell'accordo tra il prof. Marco Impagliazzo, Presidente della Comunità di Sant'Egidio e il prof. Din Syamsuddin, Presidente della MuhammaddiyahDIALOG LEBIH JAUH ANTARA KRISTEN DAN ISLAM DI NEGARA DENGAN PENDUDUK MUSLIM TERBESAR DI DUNIA. SEBUAH NOTA KESEPAHAMAN DITANDATANGANI ANTARA KOMUNITAS SANT'EGIDIO DAN MUHAMMADIYAH, SALAH SATU ORGANISASI ISLAM TERBESAR DUNIA, DALAM ACARA KUNJUNGAN RESMI PEJABAT PEMERINTAH ITALIA KE JAKARTA, MEWAKILI LANGKAH NYATA KONSILIASI. PERTEMUAN DUNIA UNTUK DAMAI DAN DIALOG ANTARAGAMA AKAN BERLANGSUNG DI SARAJEVO (9-11 SEPTEMBER 2012)

Bagaimana mungkin mengatasi bentrokan yang terjadi selama satu dasawarsa, untuk mencegah pembalasan dendam dan pembakaran gereja-gereja dan masjid-masjid, untuk menciptakan kembali satu cara hidup bersama dan membantah argumen mereka yang menyatakan bahwa dunia harus dibagi menurut kelompok etnis. Saat ini kita memperingati dua puluh tahun sejak pengepungan Sarajevo dan perang Bosnia, saat itu komunitas internasional bekerja keras untuk mempertahankan koeksistensi, yang mengarah kepada perpecahan etnis di Eropa modern.

Jalan dialog sebagai strategi aktif, sebagai senjata intelijen dan nirkekerasan, kunci bagi diplomasi akar rumput- dan juga dalam kasus-kasus terbaik, diplomasi resmi -dan sebagai sebuah strategi menjaga perdamaian. Mencari penyelesaian bagi perang dan kekerasan ketika perang dan kekerasan tersebut yang secara terus menerus tumbuh menjadi pintu utama terjadinya korban manusia yang utama.

Strategi Komunitas Sant'Egidio bagi perdamaian mulai di Indonesia, negara dengan jumlah pemeluk Islam terbesar dunia. Dalam kunjungan resmi Menteri Luar Negeri Giulio, sebuah konferensi dialog diadakan dan sebuah nota kesepahaman ditandatangani antara Komunitas Sant'Egidio dan Muhammadiyah, salah satu organisasi Muslim terbesar.

Nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Marco Impagliazzo, presiden Komunitas Sant'Egidio, dan Din Syamsuddin, Ketua Muhammadiyah, menyerukan kerja sama antara dua pihak dalam bidang solidaritas, dialog antaragama, peningkatan budaya toleransi dan koeksistensi, penyelesaian konflik, pencarian damai dan bantuan kemanusiaan bencana alam.

Kerja sama ini, berdasarkan perjanjiannya bisa diperluas, merupakan hasil pertemuan tahunan yang diselenggarakan Komunitas Sant'Egidio dalam Semangat Asisi yang memungkinkan jalinan kerja sama persahabatan dan pertemuan dengan perwakilan agama-agama dunia yang berbeda. Dalam konteks inilah hubungan dikembangkan dengan Islam Indonesia, yang meskipun merupakan mayoritas, telah menerima prinsip pluralitas dan debat demokrasi, yang memberikan sumbangsih terhadap eksperimen menarik kelompok yang berbeda untuk hidup bersama.Il prof. Din_Syamsuddin, la dott.ssa Valeria Martano e il prof. Marco Impagliazzo

Komunitas Sant'Egidio bersama dengan organisasi masyarakat dan anggota parlemen, telah bekerja secara aktif untuk mengurangi penggunaan hukuman mati, mendorong moratorium eksekusi terpidana mati menuju pada penghapusan, seperti diserukan oleh resolusi PBB yang disetujui oleh Majelis Umum tahun 2007, 2008 dan 2010 di New York.

Komunitas Sant'Egidio telah berpengalaman selama bertahun-tahun di beberapa wilayah dan negara, dengan komunitas di 16 kota di Indonesia yang terlibat dalam prakarsa solidaritas dengan anak-anak miskin di Sekolah damai, dan juga banyak kegiatan untuk kaum lansia, penderita lepra dan tuna wisma. Komunitas Sant'Egidio juga secara aktif dalam program adopsi jarak jauh dan dialog dengan berbagai komponen sosial dan agama yang berbeda dalam masyarakat Indonesia.

Dalam penandatanganan nota kesepahaman, hadir juga perwakilan dari Muhammadiyah dan Komunitas Sant'Egidio yang berasal dari beberapa kota berbeda di Indonesia begitu pula anggota komunitas agama lainnya-Buddha, Konghucu dan Hindu- dan pemerintah Indonesia.

Il prof. Din_Syamsuddin, la dott.ssa Valeria Martano e il prof. Marco ImpagliazzoAcara itu membuka kemungkinan menciptakan sumbangsih nyata dalam membangun dan melindungi suasana hidup bersama antara komunitas agama dan menggagalkan episode intoleransi yang terjadi dari waktu ke waktu sementara pada saat yang sama menciptakan kondisi bagi kerja sama efektif antara komunitas dan masyarakat agama yang menjadi tempat sebenarnya "hidup bersama". Contoh nyata dalam menjaga minoritas Kristen dan semua agama minoritas yang menyingkapkan contoh bagi negara-negara lain.


 JUGA MEMBACA
• BERITA
13 November 2017
KUPANG, INDONESIA

Menuju usia Sant'Egidio ke-50 tahun, Pertemuan Komunitas Indonesia di pulau-pulau Timor dan Flores

IT | ES | FR | PT | CA | ID
12 November 2017
INDONESIA

Kunjungan Marco Impagliazzo ke Sekolah damai dan Mensa (kantin gratis) untuk orang miskin Sant’Egidio di Jakarta

IT | ES | DE | FR | PT | CA | RU | ID
10 November 2017
INDONESIA

Sant'Egidio dan Muhammadiyah menandatangani kesepakatan baru di Jakarta untuk dialog perdamaian dan dialog antaragama

IT | ES | DE | FR | PT | CA | NL | ID | PL
9 Oktober 2017
ROMA, ITALIA

Dialog antar agama dan komitmen untuk pengungsi dalam pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia di Sant'Egidio

IT | EN | NL | ID
1 September 2017

1 September, Mengenang Saint Egidio, Komunitas yang mengambil namanya bersyukur di setiap belahan dunia

IT | EN | ES | DE | FR | PT | CA | ID
5 Juli 2017

UCANEWS: Indonesian Catholics help poor muslims celebrate Eid

DE | ID
semua berita
• RELEASE
25 Februari 2018
kathpress

Kardinal Marx fordert mehr Engagement für Einheit der Menschen

25 Februari 2018
Domradio.de

"Gräben zuschütten"

25 Februari 2018

„Gräben zuschütten, Spaltungen überwinden“

24 Februari 2018
Domradio.de

Im Dienst der karitativen Arbeit

22 Februari 2018
Br-Online

Interview mit Sant'Egidio Mitgründer Andrea Riccardi

22 Februari 2018
Sonntagsblatt

Die katholischen 68er

semua rilis pers
• ADA HUKUMAN MATI
12 Maret 2015

Indonesia: imminente l'esecuzione per 10 stranieri condannati a morte.

9 Maret 2015
AFP

Peine de mort en Indonésie: la justice va étudier un appel des deux trafiquants australiens

28 Februari 2015
Reuters

Australian PM strikes conciliatory note over Indonesia executions

21 Februari 2015
AGI

Brasile: scontro su esecuzioni, respinto ambasciatore Indonesia

21 Februari 2015
Reuters

Indonesia recalls envoy to Brazil amid row over execution

20 Februari 2015
Reuters

Australia ratchets up pressure on Indonesia over executions

18 Januari 2015
La Repubblica on line

Indonesia, eseguita condanna a morte per sei trafficanti di droga: 5 sono stranieri

10 Januari 2015
INDONESIA

L’Arcivescovo indonesiano di Jakarta contro la Pena di Morte

12 Desember 2014

A Jakarta cinque condannati a morte rischiano l'esecuzione nel mese di dicembre 2014

pergi ke tidak ada hukuman mati
• DOKUMEN

Ahmad Al Tayyeb - Oriente e Occidente - Dialoghi di civiltà - Parigi 2016

Andrea Riccardi - Oriente e Occidente - Dialoghi di civiltà

Tanni Taher: the commitment of Sant'Egidio against the death penalty in Indonesia

Dove Napoli 2015

Comunità di Sant'Egidio: Brochure Viva gli Anziani

semua dokumen