Roma - Indonesia merupakan suatu model yang mewakili tradisi Islam moderat dan hidup berdampingan secara damai dengan penganut agama-agama dan kebudayaan lain.
Fakta itu akan diangkat dalam konferensi bertema Unity in Diversity, the Culture of Coexistence in Indonesia, yang akan digelar bersama oleh pemerintah Indonesia, Italia, dan Communità di Sant’ Egidio hari ini di Roma, Rabu (4/3/2009).
Selain untuk meningkatkan pemahaman mengenai Islam di Indonesia, konferensi juga dimaksudkan untuk membangun dialog tingkat tinggi antara wakil-wakil organisasi Islam di Indonesia dengan para pakar dari Italia, untuk saling mengenal dan meningkatkan pemahaman mengenai model Islam di Indonesia.
"Diharapkan dengan pemahaman yang lebih baik tentang Indonesia, kedua negara dapat meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan, terutama dalam bidang ekonomi, perdagangan, investasi, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi," demikian Koordinator Fungsi Pensosbud Musurifun Lajawa kepada detikcom hari ini.
Konferensi ini diperkirakan akan dihadiri sekitar 200 peserta terdiri dari kalangan pejabat pemerintah, anggota parlemen, perwakilan asing, akademisi, tokoh agama dan NGOs
Agenda
Menlu Italia Franco Frattini dan Menlu RI N. Hassan Wirajuda akan menyampaikan sambutan pada acara pembukaan konferensi ini.
Sementara sambutan kunci akan disampaikan oleh pendiri Communià Sant’di Egidio Prof. Andrea Riccardi dari Universitas Roma Tre. Prof. Riccardi akan memaparkan mengenai budaya hidup berdampingan secara damai.
Selanjutnya, pembahasan akan dibagi dua sesi, yakni Christianity and Islam for A Culture of Coexistence dan Civil Society, Islam, Coexistence.
Dari Indonesia hadir sebagai pembicara antara lain Ketua Nadhlatul Ulama Indonesia K.H. Hasyim Muzadi, Biro Politik Muhammadyah Prof. Dr. Bahtiar Effendi, Indonesian Conference on Religion and Peace Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Prof. Dr. Azyumardi Azra dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Mons. Martinus D. Situmorang.
Dari Italia antara lain Prof. Renzo Guolo (Universitas Torino) dan Prof. Francesco Zannini (P.I.S.A.I. Roma).
Bilateral
Pada kesempatan terpisah, Menlu Franco Frattinni dan Menlu N. Hassan Wirajuda akan melakukan pembicaraan bilateral mengenai berbagai isu yang menjadi perhatian kedua negara mencakup masalah bilateral, regional dan internasional.
Selanjutnya kedua menteri juga dijadwalkan untuk melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) mengenai konsultasi bilateral antara Departemen Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Italia.
Keesokan harinya, 5/3/2009, Menlu Wirajuda akan mengadakan breakfast meeting dengan Friends of Indonesia, yang terdiri dari kalangan pengusaha, anggota parlemen, lembaga penelitian (think tank) dan tokoh agama.