Hari Kota bagi Hidup Dunia menentang hukuman mati, dimulai oleh Komunitas Sant'Egidio pada tahun 2002, adalah suatu mobilisasi besar yang dilakukan di seluruh dunia terhadap hukuman mati.
Tahun ini pada tanggal 30 November lebih dari 2000 kota di duniamenunjukkan penentangan mereka terhadap hukuman mati, dengan menerangi suatu tempat yang punya arti bagi kota atau monumen, untuk menyatakan bahwa "tidak ada keadilan tanpa kehidupan"
Selain menerangi monumen, perayaan Hari Kota bagi Hidup juga dirayakan lewat beberapa kegiatan dengan tujuan sama yaitu mengkampanyekan penghargaan akan nilai hidup dengan menolak hukuman mati. Contohnya di Jogjakarta, akan menggelar musik Akustik bertajuk "Play Music Stop Violence" yang dihadiri oleh orang muda di kota Jogjakarta.
Tema besar Kota Bagi Hidup, Kota Menentang Hukuman mati....berusaha disampaikan dengan bermusik, berpuisi. Bukan hanya Hukuman Mati yang akan menjadi tema sentral, tetapi tentang bagaimana membuat Kota yg lebih ramah, dan jauh dari kekerasan yang i
Dengan membudayakan kota yang lebih ramah dan jauh dari kekerasan, maka potensi tindak kriminal bisa turun sehingga potensi seseorang utk mendapatkan Hukuman Mati pun rendah. Sehingga lewat Kota bagi Hidup diharapkan dapat lebih meningkatkan kesadaran akan budaya nilai hidup, sebagai satu langkah kongkrit untuk preventif terhadap penerapan Hukuman Mati.
"Butuh resonansi yg lebih kuat untuk sampaikan pesan-pesan Damai"