Presiden Republik Filipina, Mr. Benigno Aquino III, telah mengirimkan sepucuk surat kepada Marco Impagliazzo. Beliau mengungkapkan rasa terima kasih beliau kepada Komunitas Sant'Egidio atas dorongan dan perhatian untuk rakyat Filipina di masa-masa sulit menjelang perdamaian Mindanao yang merupakan wilayah bagian selatan dari kepulauan yang dihuni oleh mayoritas Muslim.
Satu perjanjian penting bagi implementasi proses perdamaian telah ditandatangani pada tanggal 15 Oktober 2012. Proses tersebut akan difinalisasi pada tahun 2016. Namun demikian, jalan ini masih penuh dengan rintangan, khususnya masih ada beda sudut pandang antara dua faksi utama di Mindanao yakni MILF dan MNLF.
Untuk mengakomodasi perbedaan-perbedaan yang mungkin memiliki pengaruh negatif bagi pelaksanaan perjanjian tersebut, satu pertemuan telah dilakukan di Bogor (Indonesia) pada minggu terakhir bulan November. Pertemuan tersebut dihadiri oleh semua tokoh yang terlibat dalam proses perdamaian: Pemerintah Filipina, MILF dan MNLF, Perkumpulan Muhamadiyah dan Komunitas Sant'Egidio.
Dalam pertemuan selama dua hari, dipaparkan mengenai landasan bagi pelaksanaan perjanjian damai yang abadi. Mereka harus mempertimbangkan kebutuhan semua faksi yang terlibat, bukan hanya mempertimbangkan perjanjian terbaru tetapi juga mencoba untuk merekonstruksi semua langkah yang telah dibangun dalam negosiasi bertahun-tahun. Dorongan telah diberikan kepada semua pihak yang terlibat untuk melakukan pertemuan lebih jauh untuk melanjutkan perjalanan menuju rekonsiliasi. |