Abuja – “Damai adalah Keniscayaan’. Dengan moto ini, dari tanggal 13-16 September, empat puluh perwakilan dari berbagai Komunitas Sant'Egidio yang ada di negera tersebut, berkumpul di Abuja, untuk mencari bersama-sama cara agar mereka bisa menjadi pelaku damai dalam konteks kekerasan negara tersebut.
Sesungguhnya, sementara Nigeria sepertinya menampilkan dirinya sebagai negara yang penuh damai, sayangnya kekerasan menyebar. Kekerasan terjadi setiap hari, dengan budaya eksekusi dan eksekusi tanpa landasan hukum. Kekerasan kriminal dijawab dengan kekerasan polisi dan militer. Dari waktu ke waktu, terjadi kekerasan antar etnis, ada juga krisis berdarah antara kelompok masyarakat Kristen dan Muslim, sampai dengan terorisme brutal Boko Haram.
Dalam konteks ini ketakutan digeneralisasikan, kebencian dan prasangka, Komunitas Sant'Egidio berpegang teguh memiliki satu pandangan berbeda dan kata-kata yang berbeda. Di Sekolah damai, satu budaya hidup saling
berdampingan secara damai dikomunikasikan, yang mendidik anak-anak, keluarga dan warga sekitar untuk hidup dalam damai. Dalam kehidupan sehari-hari, jalinan personal persahabatan merupakan satu pertanda solidaritas antara Kristen dan Muslim membantu mengatasi banyak penyederhanaan dan prasangka. Kesaksian pastor James Wuye dan imam Mohamed Ashafa Kaduna - dua mantan musuh yang berdamai dan bekerja sama untuk hidup berdampingan secara damai dan dialog antara Kristen dan Muslim - memicu satu reflesi berkenaan dengan keniscayaan rekonsiliasi dan pengampunan, bahkan setelah peristiwa yang mengerikan.
Dalam satu pertemuan dengan perwakilan Sant'Egidio, Duta Besar Vatikan untuk Nigeria, Mgr. Augustin Kasujja, mendorong para anggota untuk meneruskan komitemen sukarela mereka untuk membebaskan kemiskinan dan bagi damai. "Ada banyak pesismisme dan sinisme di luar sana, tapi kalian merupakan satu realitas yang percaya bahwa hal itu bisa mengubah
dunia. Dan sesungguhnya, dengan Kata-Kata Injil kalian bisa mengubah dunia.
Pelatihan berakhir dengan konferensi umum yang diikuti oleh 150 anak muda FCT, Abuja.
Komunitas Sant'Egidio di Nigeria memiliki anggota sekitar 300 orang dan ada di tujuh provinsi yang berbeda: FCT Abuja, Lagos, Niger, Nassarawa, Kaduna and Plateau. |