change language
bạn đang ở trong: home - newslettercontact uslink

Support the Community

  
13 Tháng Mười Hai 2009

MasihAda Stigma Asing

Lima penari berbaju warna-warni mengawali perarakan imam dan konselebran Misa untuk 'Indonesian Day'. Berjalan pelan, mereka maju setapak demi setapak mengikuti irama lagu pembukaan.

 
phiên bản có thể in

Lebih manusiawi: Para pembicara diskusi "Indonesian Day" Pastor Paulinus Yan Olla MSF, Pastor Vitus Rubianto SX, dan Wakil Komunitas San't Egidio Valeria Martano di Aula Komunitas Sant'Egidio, Via della Paglia, Roma, Italia.IRAMA ini juga mengajak seratusan umat yang hadir -pastor, suster, bruder, bapak, ibu, anak-anak, dan hadirin lainnya mengarahkan hati menuju panti imam tempat rangkaian ibadat dipusatkan.

Minggu, 15/11, Kapel San Calisto, Piazza San Calisto, Roma, Italia, tempat diadakannya Perayaan Ekaristi ini semerbak dengan nuansa Indonesia. Misa dipimpn Pastor Sylvester Pajak SVD. Dalam khotbahnya, ia menggarisbawahi sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai pilar utama Indonesia. Indonesia kay a tidak pertamatama karena aspek ekonomi tetapi karena Ketuhanan Yang Maha Esa. Pilar pertama ini memampukan kita meneapai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Berperan besar

Staf kegerejaan KBRI untuk Takhta Suei ini menandaskan, pilar-pilar Paneasila menuntun kita berorientasi pada perjalanan hidup. "Kita tahu dari mana dan ke mana kita berjalan. Kita mampu menjadi manusia yang adil dan beradao dalam Tuhan. Dalam Dia, kita bertahan. Sebab, Sabda-Nya tinggal bersama kita," tutumya.
Usai Misa, aeara dilanjutkan diskusi. Jumlah peserta yang berpartisipasi makin banyak, sekitar 200 orang. Suprapto Martosetomo, Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan, menyampaikan sambutan pembukaan diskusi dalam rangka "Indonesian Day" di Aula Komunitas Sant'Egidio, Via della Paglia 4, Roma.

Ia mengatakan, peran rohaniwan-rohaniwati bagi bangsa Indonesia sudah diawali sejak zaman perjuangan. Pada zaman pendudukan Jepang, Mgr . Alb. Soegijapranata dan Mgr Wilkens berjuang mempertahankan hak-hak rakyat. Mereka mempertahankan RS St Carolus, Jakarta.

Peran rohaniwanrohaniwati juga tampak dalam mengelola sekolah-sekolah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang berkualitas. Ia mengungkapkan rasa bangganya dengan pengabdiah mereka. Selanjutnya, ia berbicara mengenai rohaniwan-rohaniwati yang sedang berkarya maupun yang sedang menimba ilmu di Roma. "Mereka adalah duta-duta bangsa setiapkali memberi kesaksian yang baik.

Aeara ini merupakan bentuk peran rohaniwan-rohaniwati sebagai duta-duta Indonesia," tutumya. Acara yang terselenggara atas kerjasama IRRIKA, Kedutaan Besar Indonesia untuk Vatikan, dan Komunitas Sant'Egidio ini menampilkan pembicara Pastor Paulinus Yan Olla MSF, Pastor Vitus Rubianto SX, dan Wakil Komunitas San't Egidio Valeria Martano.

Stigma asing.

Di awal diskusi itu, Pastor Ya Olla mengatakan, di Indonesia yang berpenduduk mayoritas Muslim masih terdapat satu stigma. Hingga hari ini terus berlat jut pandangan bahwa agama Kristen merupakan agama asina yang dibawa penjajah. "Agama Kristen akan terus terkena stigma sebagai agama asing jika dl dalamnya tidak dibangun ident.! tas keindonesiaan," tandasny .

Patut disyukuri, para tokoh Katolik Indonesia memberi teladan ikut ambil bagian dalam keindonesiaan di masa perjuangan. Misalnya, Mgr Soegijapranata dengan semboyannya "100% Katolik, 100% Indonesia", Siamet Riyadi dan Yos Sudarso yang rela mati membela Indonesia merdeka. Juga 1.J. Kasimo dan Drijarkara yang membela Paneasila sebagl dasar Negara Indonesia. Tantangan hidup sebagai m' ritas tidak menghalangi para p lawan kita untuk menjadikanny peluang dalam merasul. Semen tara Pastor Rubianto SX mengatakan, tanpa interpr • tasi kontekstual, refleksi iman cenderung mengadopsi sebuah cara asing. Jenis refleksi iman ini mungkin sekali menjadi agresif dan kolonial terhadap praksis iman dari budaya lain.

Konsekuensinya, amat penting lah memilih sebuah metode kontekstual yang kiranya sel dengan refleksi iman akan Kristus. Kemudian, Valeria Martano menegaskan keterlibatan umat Katolik Indonesia saat ini dengan terlibat dalam membangun masyarakat sipiL Menurutnya, Indonesia dapat bertahan melewati krisis sejak 1998. "Salah satu alasannya, karena kuatnya masyarakat Sipi di Indonesia, dengan adanya kerjasama organisasi agama, seperti NU, Muhammadiyah. dan Gereja Katolik. Cinta kasih membuat masyarakat lebih manusiawi dan lebih sipil. Masyarakat Indonesia menghargai Bhinneka Tunggal Ika," ujamya.


 CŨNG ĐỌC
• TIN TỨC
9 Tháng Mười 2017
ROME, Ý

Dialogue among religions and commitment to refugees in the talks with the Foreign Minister of Indonesia at Sant'Egidio

IT | EN | NL | ID
28 Tháng Tư 2016
ROME, Ý

The chairman of the Indonesian parliament visits the Community of Sant'Egidio

IT | EN | ES | DE | FR | PT | CA | ID
14 Tháng Một 2016
IN-ĐÔ-NÊ-XI-A

Bombings in Jakarta: let us not leave Indonesia alone, as it is a decisive country for coexistence and pluralism

IT | EN | ES | FR | PT | CA
25 Tháng Mười Một 2015
IN-ĐÔ-NÊ-XI-A

Visit of Andrea Riccardi in Indonesia - Photogallery

EN | ES | DE | FR | PT | CA | NL | RU | ID | SQ | UK
9 Tháng Mười Một 2015
IN-ĐÔ-NÊ-XI-A

A delegation of Sant'Egidio meets the Italian President Sergio Mattarella in Jakarta on a visit to Indonesia

IT | EN | ES | DE | FR | PT
7 Tháng Bảy 2015
IN-ĐÔ-NÊ-XI-A

In Jakarta Sant'Egidio makes a Ramadhan feast for more than 500 poor muslim children and families

IT | EN | ES | DE | FR | PT
tất cả các tin tức
• CHÍ
11 Tháng Mười Một 2017
Avvenire

Cristiani e islamici uniti per la pace

31 Tháng Bảy 2017
Avvenire

Sant'Egidio in Indonesia: tra Islam e povertà, la sfida della testimonianza

29 Tháng Bảy 2017
Radio Vaticana

Indonesia, Giornata della gioventù asiatica: no all'estremismo

5 Tháng Bảy 2017
UCAnews

Indonesian Catholics help poor muslims celebrate Eid

26 May 2017
Vatican Insider

Indonesia, il terrorismo sfida la convivenza religiosa

27 Tháng Bảy 2016
Vatican Insider

Indonesia, Sant’Egidio e società civile contro le nuove esecuzioni capitali annunciate ieri dallo Stato

tất cả các thông cáo báo chí
• KHÔNG CHẾT PHẠT
12 Biên Giới 2015

Indonesia: imminente l'esecuzione per 10 stranieri condannati a morte.

9 Biên Giới 2015
AFP

Peine de mort en Indonésie: la justice va étudier un appel des deux trafiquants australiens

28 Tháng Hai 2015
Reuters

Australian PM strikes conciliatory note over Indonesia executions

21 Tháng Hai 2015
AGI

Brasile: scontro su esecuzioni, respinto ambasciatore Indonesia

21 Tháng Hai 2015
Reuters

Indonesia recalls envoy to Brazil amid row over execution

20 Tháng Hai 2015
Reuters

Australia ratchets up pressure on Indonesia over executions

18 Tháng Một 2015
La Repubblica on line

Indonesia, eseguita condanna a morte per sei trafficanti di droga: 5 sono stranieri

10 Tháng Một 2015
IN-ĐÔ-NÊ-XI-A

L’Arcivescovo indonesiano di Jakarta contro la Pena di Morte

12 Tháng Mười Hai 2014

A Jakarta cinque condannati a morte rischiano l'esecuzione nel mese di dicembre 2014

đi không có hình phạt tử hình
• VĂN BẢN

Tanni Taher: the commitment of Sant'Egidio against the death penalty in Indonesia

Marco Impagliazzo

L'intervento del prof. Marco Impagliazzo

Comunità di Sant'Egidio

La Muhammadiyah

tất cả các tài liệu

ẢNH

121 thăm

144 thăm

100 thăm

119 thăm

153 thăm
tất cả các phương tiện truyền thông liên quan